“… perlulah anak-anak kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki pengetahuan saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat mengalaminya sendiri dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya” – Ki Hajar Dewantara
Pernyataan tersebut merupakan kalimat yang mungkin sederhana bagi sebagian warga bangsa ini tetapi dalam kehidupan pendidikan, proses pendidikan yang dilakukan belum secara optimal mengimplementasikan maksud dari kutipan Bapak Pendidikan Indonesia tersebut.
Oleh sebab itu, dalam Kurikulum Merdeka dibuat sebuah skema baru untuk mengenalkan putra-putri bangsa pada cita-cita pendidikan bangsa yaitu dengan inovasi-inovasi yang tercakup dalam bentuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P5 ).
Projek tersebut merupakan salah satu sarana untuk mencapai berbagai target dalam Profil Pelajar Pancasila. Dalam praktiknya, projek tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter sekaligus sebagai bentuk belajar secara nyata dari lingkungan sosialnya.
Secara umum P5 merupakan karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek P5 ( kokurikuler dan ekstrakurikuler ).
P5 memiliki 6 dimensi utama, meliputi :
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME.
- Berkebhinekaan Global.
- Bergotong-royong.
- Mandiri.
- Bernalar Kritis.
- Kreatif.
Banyak hal yang dapat dilakukan dalam proses pendidikan, tentunya menyesuaikan dengan kondisi sosial lingkungan masing-masing lembaga pendidikan. Dalam implementasinya, salah satu Langkah untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yaitu pembelajaran lintas disiplin ilmu ( projek ) dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Dari awal membahas projek, projek dan projek. Kira-kira apa maksudnya ?
Projek adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu tema menantang. Projek di desain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini merupakan kegiatan kokurikuler yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter.
Projek dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan dan waktu pelaksanaan. Projek dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan dan kegiatan pembelajaran tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi intrakurikuler.
Dalam upaya itu, SMK Wikrama 1 Garut mengimplementasikan P5 dalam bentuk 3 materi utama yang disampaikan kepada peserta didik yaitu Personal Branding, Budaya Kerja dan Motivasi Kerja.
3 tema tersebut diambil dengan tujuan nantinya peserta didik yang telah lulus dapat langsung memiliki pengetahuan tentang dunia kerja industri. Rangkaian pembelajaran didesain menyesuaikan dengan kondisi lapangan, berbasis IT dan mengandung unsur implementasi projek setiap minggunya.
Apakah hanya 3 tema itu ? Tentu tidak.
Mengutip dari berbagai sumber ( Kemendikbudristek, Guru Inovatif dan lainnya ) ada berbagai tema yang bisa disampaikan kepada peserta didik, yaitu :
- Gaya Hidup Berkelanjutan
- Kearifan Lokal
- Bhinneka Tunggal Ika
- Bangunlah Jiwa dan Raganya
- Suara Demokrasi
- Rekayasa dan Teknologi
- Kewirausahaan
- Kebekerjaan
Tujuan utama dalam pembelajaran Profil Pelajar Pancasila ini adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui :
Budaya satuan pendidikan
Iklim satuan pendidikan, kebijakan, pola interaksi serta norma yang berlaku di satuan pendidikan.
Pembelajaran intrakurikuler
- Muatan pembelajaran
- Kegiatan/pengalaman belajar
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Projek lintas disiplin ilmu yang konstektual dan berbasis pada kebutuhan Masyarakat atau permasalahan lingkungan satuan pendidikan.
Ekstrakurikuler
Kegiatan untuk mengembangkan minat dan bakat.